SEVEN LAYER OSI DAN DHCP SERVER
SEVEN LAYER OSI, PERBEDAAN IPv4 DAN IPv6, DAN KONFIGURASI DHCP SERVER
『PENGERTIAN SEVEN LAYER OSI
Dilansir dari sekawanmedia.co.id Maksud dari OSI atau Open System Interconnection adalah model referensi yang diciptakan dari sebuah kerangka yang bersifat konseptual. Dan tujuan dari pembuatan OSI layer adalah menjadi model rujukan bagi setiap vendor atau developer, sehingga produk atau perangkat lunak yang dibuat memiliki sifat interpolate yang berarti user dapat melakukan kerjasama dengan produk atau sistem tanpa perlu melakukan penanganan secara khusu atau spesial.
Dan maksud dari Seven disini adalah tujuh model OSI layer yang mana setiap lapisan mempunyai tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan penggunaan tujuh OSI layer itu adalah:
1.Applicaton Layer(lapisan ke-7)
Lapisan ini berkerja menggunakan fungsionalitas sebuah jaringan dan memiliki fungsi untuk melakukan konfigurasi mengenai bagaimana cara aplikasi dapat bekerja.
2.Presentation Layer(lapisan ke-6)
Pada lapisan ini mempunyai fungsi sebagai translasi format data yang akan ditransmisi oleh sebuah jaringan. Dan pada layer ini juga ter-enkripsi melalui protokol MIME,SSL,TSL dan lainnya
3.Session Layer(lapisan ke-5)
Dan dilapisan ini berfungsi bagaimana mendefinisikan sebuah koneksi dapat dibuat,dikelola atau dikembangkan,dan beberapa protokol yang ada disini adalah NFS,SMB,RTP, dan lainnya lagi
4.Transport Layer(lapisan ke-4)
Dilapisan ini berfungsi sebagai pemecah data menjadi paket paket data dan juga memberikan nomor urut pada setiap paket yang telah dipecah agar lebih mudah disusun saat sampai ditujuan,pada lapisan ini terdapat protokol TPC. Dan protokol ini akan mengirimkan paket data sekaligus memastikan bahwa setiap paket telah dikirim dengan sukses dan tepat sasaran,dan terdapat juga pengulangan trasmisi data yang hilang atau rusak.
5.Network Layer(lapisan ke-3)
Lapisan ini memiliki tugas membuat header untuk paket berisi informasi IP(Internet Protokol),baik pengirim maupun tujuan data. Network layer juga melakukan proses routing melalui internetworking dengan menggunakan bantuan router dan switch pada layer-3
6.Data-Link Layer(lapisan ke-2)
Data-Link Layer bertugas untuk menentukan setiap bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut dengan frame.pada level ini juga terjadi koreksi kesalahan,flow control,pengalamatan hardware pada MAC Address
7.Phisical Layer(lapisan ke-1)
Lapisan terakhir yang paling utama berfungsi untuk mendefinisikan meia transmisi jaringan,singkronisasi bit, metode pensinyalan,serta membangun arsitektur jaringan seperti pengkabelan dan topologi jaringan.
Sumber: https://www.sekawanmedia.co.id/osi-layer/
『PENJELASAN TERKAIT IPv4 DAN IPv6
menurut pandi.id IPv4 atau Internet Protokol version 4 merupakan sebuah protokol untuk menggantikan link layer networks seperti enthernet.IPv4 memiliki 4,3 miliyar alamat karna IPv4 hanya memiliki 32bit sendangkan IPv6 atau Internet Protokol Version 6 merupakan versi lebih baik dari IPv4 dan memiliki banyak sekali alamat dengan jumlah tak terbatas karna memiliki 128bit dan dapat mengakomodir pertumbuhan angka jaringan diseluruh dunia.
dan pembeda dari IPv4 dan IPv6 adalah penampilan alamatnya seperti contoh:
IPv4: 192.168.1.1(menggunakan 1byte decimal)
Kelebihan dan kekurangan
menurut isky.web.id kekurangan pada ipv4 adalah sebagai berikut
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
sedangkan kekurangan pada ipv4 adalah sebagai berikut
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja
sementara kelebihan pada ipv6 adalah:
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration. Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.Adanya protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
- Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
dan dibalik semua kelebihan yang ditawarkan ipv6 juga memiliki kekurangan yaitu:
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
『MELAKUKAN KONFIGURASI DHCP SERVER PADA ROUTER DICISCO PAKET TRACER
setelah kita memberikan ip pada router kita lakukan exit dan membuat printah seperti terlihat diatas penjelasan singkat saya menggunakan ip mulai dari 192.168.5.51 sampai dengan ip 192.168.5.150 untuk digunakan sebagai ip pada host dan saya juga memberikan nama pada jaringan DHCP adalah "Jaringan-Pembelajaran-J301" disin saya menggunakan tanda "-" untuk menghubungkan 2atau lebih suku kata.
pc2
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=36fRQOcIEFw&t=3s
mungkin ini saja yang bisa saya jelaskan lebih kurangnya saya mohon maaf dan saya sangat berharap kritik dan saran yang membangun agar blog ini bisa lebih baik kedepannya terimakasi.












Komentar
Posting Komentar